nama: wildan prasetyo wicaksono
absen: 35
kls: XI mt
Pengertian Dan Fungsi Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus, stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input (Masukan) Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output (keluaran) dari Kolektor.Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam penguat. Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai gerbang logika, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.
Jenis-jenis Transistor
Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori:
BJT (Bipolar Junction Transistor) adalah salah satu dari dua jenis transistor. Cara kerja BJT dapat dibayangkan sebagai dua diode yang terminal positif atau negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal. Ketiga terminal tersebut adalah emiter (E), kolektor (C), dan basis (B).
Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor. Prinsip inilah yang mendasari penggunaan transistor sebagai penguat elektronik. Rasio antara arus pada koletor dengan arus pada basis biasanya dilambangkan dengan β atau hFE
. β biasanya berkisar sekitar 100 untuk transistor-transisor BJT.
dua jenis BJT, yaitu:
Ada tiga jenis konfigurasi, yaitu basis umum (CB), kolektor umum (CC) dan emitor umum (CE).
Dalam konfigurasi basis umum (CB), terminal basis transistor umum antara terminal masukan dan keluaran.
Dalam konfigurasi kolektor umum (CC), terminal kolektor umum antara terminal input dan output.
Dalam konfigurasi emitor umum (CE), terminal emitor umum antara terminal input dan output.
FET dibagi menjadi dua keluarga: Junction FET (JFET) dan Insulated Gate FET (IGFET) atau juga dikenal sebagai Metal Oxide Silicon (atau Semiconductor) FET (MOSFET). Berbeda dengan IGFET, terminal gate dalam JFET membentuk sebuah diode dengan kanal (materi semikonduktor antara Source dan Drain). Secara fungsinya, ini membuat N-channel JFET menjadi sebuah versi solid-state dari tabung vakum, yang juga membentuk sebuah diode antara grid dan katode. Dan juga, keduanya (JFET dan tabung vakum) bekerja di "depletion mode", keduanya memiliki impedansi input tinggi, dan keduanya menghantarkan arus listrik di bawah kontrol tegangan input.
FET lebih jauh lagi dibagi menjadi tipe enhancement mode dan depletion mode. Mode menandakan polaritas dari tegangan gate dibandingkan dengan source saat FET menghantarkan listrik. Jika kita ambil N-channel FET sebagai contoh: dalam depletion mode, gate adalah negatif dibandingkan dengan source, sedangkan dalam enhancement mode, gate adalah positif. Untuk kedua mode, jika tegangan gate dibuat lebih positif, aliran arus di antara source dan drain akan meningkat. Untuk P-channel FET, polaritas-polaritas semua dibalik. Sebagian besar IGFET adalah tipe enhancement mode, dan hampir semua JFET adalah tipe depletion mode.
Cara Kerja Transistor
Komponen ini dapat dianggap sebagai dua sambungan tipe P - tipe N yang ditempatkan saling membelakangi. Salah satunya adalah persimpangan basis emitor dibias maju dan persimpangan kolektor basis dibias mundur.Transistor bekerja ketika elektron dan lubang mulai bergerak melintasi dua persimpangan antara silikon tipe-N dan tipe-P.Ketika arus mengalir melalui persimpangan basis emitor, elektron meninggalkan emitor dan mengalir ke basis. Namun doping di wilayah ini tetap rendah dan relatif sedikit pada lubang yang tersedia untuk rekombinasi.Akibatnya, sebagian besar elektron dapat mengalir melalui daerah basis dan masuk ke daerah kolektor, lalu tertarik oleh potensial positif.Hanya sebagian kecil elektron dari emitor yang bergabung dengan lubang di daerah basis sehingga menimbulkan arus di sirkuit basis-emitor. Artinya, bahwa arus kolektor jauh lebih tinggi.
Karakteristik Transistor
Karakteristik transistor adalah plot yang dapat menggambarkan hubungan antara arus dan tegangan transistor dalam konfigurasi tertentu.
Ada dua jenis karakteristik.
Konfigurasi CB
Bagan berikut akan menggambarkan variasi arus emitor, I E dengan tegangan basis – emitor, V BE dengan menjaga tegangan kolektor konstan, V CB .
Konfigurasi CC
Ini menunjukkan variasi dalam I B sesuai dengan V CB dengan tegangan kolektor-emitor V CE tetap konstan.
Konfigurasi CE
Di sini ditunjukkan variasi dalam I B sesuai dengan V BE dengan menjaga V CE konstan.
Konfigurasi CB
Bagan ini menunjukkan variasi arus kolektor, I C dengan V CB, dengan menjaga arus emitor I E konstan.
Konfigurasi CC
Hal ini menunjukkan variasi dalam I E terhadap perubahan dalam V CE dengan menjaga I B konstan.
Konfigurasi CE
Di sini, ia menunjukkan variasi dalam I C dengan perubahan dalam V CE dengan menjaga I B konstan.
Konfigurasi CB
Ini memberikan variasi I C dengan I E dengan menjaga V CB tetap konstan.
Konfigurasi CC
Ini menunjukkan variasi I E dengan I B dengan menjaga V CE konstan.
Konfigurasi CE
Di sini, ini menunjukkan variasi I C dengan I B dengan menjaga V CE konstan.
Keuntungan Transistor
Transistor memiliki beberapa keterbatasan, yaitu sebagai berikut:
Rumus Transistor
I=V/R
I= Arus (ampere)
V=Tegangan(volt)
R=Hambatan(ohm)